Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)

Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)


Hasil gambar untuk Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)
I. Pimpinan Kabinet
Kabinet ini dipimpin oleh Burhanudin Harahap
Terbentuk pada tanggal 12 Agustus 1955
Berakhir tidak sampai satu tahun, melainkan hanya enam bulan
Tepatnya, kabinet ini berakhir pada tanggal 3 Maret 1956

II. PROGRAM KERJA KABINET
Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.
Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru
Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi
Perjuangan pengembalian Irian Barat ke wilayah RI
Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif.

III. HASIL KERJA KABINET
Penyelenggaraan pemilu pertama yang demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante). Menghasilkan 4 partai politik besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan PKI.
Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian Barat dengan pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
Pemberantasan korupsi dengan menangkap para pejabat tinggi yang dilakukan oleh polisi militer.
Terbinanya hubungan antara Angkatan Darat dengan Kabinet Burhanuddin.
Menyelesaikan masalah peristiwa 27 Juni 1955 dengan mengangkat Kolonel AH Nasution sebagai Staf Angkatan Darat pada 28 Oktober 1955.

IV. KENDALA KABINET
Kurangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap kabinet Burhanudin.
Hal tersebut dikarenakan jumlah partai yang bergabung dalam koalisi kabinet ini berjumlah 13 partai. Tetapi karena masih ada beberapa partai yang sebagai oposisi tidak duduk dalam kabinet; seperti PNI dan beberapa partai lainnya, maka kabinet ini termasuk kabinet koalisi.
Banyaknya mutasi dalam lingkungan pemerintahan dianggap menimbulkan ketidaktenangan.

V. Kelebihan Kabinet Burhanudi Harahap
Kabinet Burhanuddin Harahap memerintah hanya selama 5 – 6 bulan saja, tetapi banyak mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan sebagaimana kami tuturkan di atas.
Sebenarnya kabinet ini di dalam menjalankan pemerintahan kompak dan utuh, tidak ada pertentangan dan keretakan dalam tubuh kabinet.
Tidak ada pertentangan antar partai yang ikut dalam koalisi kabinet ini, tidak seperti kabinet-kabinet sebelumnya.
Sebaliknya, kelompok oposisi seperti PNI dan sebagainya tidak terlalu berusaha menjatuhkan kabinet. 

VI. KEKURANGAN KABINET BURHANUDIN HARAHAP
Merupakan kabinet koalisi.
Sebenarnya kabinet ini masih berjalan baik, hanya presiden kurang merestui kabinet ini, karena yang menunjuk Burhanuddin Harahap sebagai formatir kabinet adalah drs. Muh. Hatta.

VII. Jatuhnya Kabinet Burhanudin Harahap
Kabinet ini jatuh tidak dikarenakan keretakan di dalam tubuh kabinet, juga bukan karena dijatuhkan oleh kelompok oposisi yang mencetuskan mosi tidak percaya dari parlemen, tetapi merasa tugasnya sudah selesai.
Kabinet terus bekerja sebagai Kabinet Domissioner selama 20 hari yaitu sampai terbentuknya kabinet baru yakni Kabinet Ali – Rum – Idham yang dilantik tanggal 24 Maret 1956 dan serah terima dengan Kabinet Burhanuddin Harahap tanggal 26 Maret 1956. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KABINET SUKIMAN : PROGRAM KERJA, DAN PENYEBAB JATUHNYA KABINET SUKIRMAN

KABINET NATSIR (6 September 1950 - 21 Maret 1951)